LAPORAN PENDAHULUAN
A.
Masalah Utama
Defisit
perawatan diri: hygiene
B.
Proses Terjadinya Masalah
1.
Pengertian
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai
dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya
jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000). Defisit perawatan
diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi,
berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004).
Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene
adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana
seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya ( Tarwoto
dan Wartonah 2000 ).
2. Etiologi
Beberapa
faktor yang mempengaruhi terjadinya perawatan diri kurang (higiene) antara
lain:
a.
Perkembangan:
Keluarga
terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatif dan
keterampilan.
b.
Biologis
Penyakit
kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri.
c.
Sosial
Kurang
dukungan dan latihan kemampuan dari lingkungannya.
C.
Pohon Masalah
|
|
|
D.
Masalah keperawatan dan data yang perlu
dikaji
1.
Masalah keperawatan:
a.
Defisit perawatan diri
b.
Menurunnya motivasi perawatan diri
c.
Isolasi sosial: menarik diri
2.
Data yang perlu dikaji:
a.
Data Subyektif:
Mengatakan
malas mandi, tak mau menyisir rambut, tak mau menggosok gigi, tak mau memotong
kuku, tak mau berhias, tak bisa menggunakan alat mandi / kebersihan diri.
b.
Data Obyektif:
Badan bau, pakaian kotor, rambut dan kulit kotor, kuku panjang dan kotor,
gigi kotor, mulut bau, penampilan tidak rapih, tak bisa menggunakan alat mandi.
E.
Diagnosa keperawatan
1.
Perawatan diri kurang: higiene berhubungan
dengan menurunnya motivasi perawatan diri
2.
Menurunnya motivasi perawatan diri
berhubungan dengan menarik diri.
STRATEGI
PELAKSANAAN (SP)
SP 1 P
Masalah Utama : Defisit Perawatan Diri
A.PROSES KEPERAWATAN
1.
Kondisi klien:
Klien tampak kotor
Rambut klien kusut dan acak – acakan
Klien bau
2.
Diagnosa keperawatan:
Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan
saling percaya
b. Klien dapat mengenal tentang
pentingnya kebersihan
c. Klien dapat
melakukan kebersihan diri dengan bantuan perawat
4. Tindakan
a. Sapa klien dengan ramah sambil
berjabat tangan, tanyanakan nama
lengkap
dan nama panggilan yang
disukai.
b. Diskusikan dengan klien fungsi
kebersihan diri dengan metahuan klien
terhadap hal yang berhungan dg
kebersihan diri
c.
Diskusikan bersama klien pentingnya
kebersihan diri.
d.
Ingatkan klien untuk memelihara
kebersihan diri seperti mandi, sikat gigi, menyisir, keramas, gunting kuku.
e.
Masukkan dalam jadwal harian.
B.STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
ORIENTASI
1.
Salam Terapeutik
“Selamat pagi,
kenalkan saya suster R”
”Namanya siapa, senang
dipanggil siapa?”
”Saya perawat di rumah
sakit ...., saya yang akan merawat T?”
2. Evaluasi/ validasi
“Dari tadi suster
lihat T menggaruk-garuk badannya, gatal ya?”
3. Kontrak
* Topik
” Bagaimana kalau kita
bicara tentang kebersihan diri ? ”
* Waktu
” Berapa lama kita
berbicara ?. 20 menit ya...?
* Tempat
. Mau dimana...?.
disini aja ya. ”
KERJA
“Berapa kali T mandi dalam sehari? Apakah T sudah mandi hari ini?
Menurut T apa kegunaannya mandi ?Apa alasan T sehingga tidak bisa merawat
diri? Menurut T apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri? Kira-kira
tanda-tanda orang yang tidak merawat
diri dengan baik seperti apa ya...?, badan gatal, mulut bau, apa lagi...?
Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah apa menurut T yang bisa muncul ?” Betul ada kudis,
kutu...dsb.
“Apa yang T
lakukan untuk merawat rambut dan muka? Kapan saja T menyisir rambut?
Bagaimana dengan bedakan? Apa maksud atau tujuan sisiran dan berdandan?”
(Contoh untuk pasien laki-laki)
“Berapa kali T cukuran
dalam seminggu? Kapan T cukuran terakhir? Apa gunanya cukuran? Apa
alat-alat yang diperlukan?”. Iya...
sebaiknya cukuran 2x perminggu, dan ada alat cukurnya?”. Nanti bisa minta ke
perawat ya.
“Berapa kali T makan
sehari?
”Apa pula yang
dilakukan setelah makan?” Betul, kita harus sikat gigi setelah makan.”
“Di mana biasanya T berak/kencing? Bagaimana membersihkannya?”.
Iya... kita kencing dan berak harus di WC, Nach... itu WC di ruangan ini,
lalu jangan lupa membersihkan pakai air dan sabun”.
“Menurut T kalau mandi itu kita harus bagaimana
? Sebelum mandi apa yang perlu kita persiapkan? Benar sekali..T perlu
menyiapkan pakaian ganti, handuk, sikat gigi, shampo dan sabun serta
sisir”.
”Bagaimana kalau sekarang kita ke kamar mandi,
suster akan membimbing T melakukannya. Sekarang T siram seluruh tubuh T
termasuk rambut lalu ambil shampoo gosokkan pada kepala T sampai berbusa lalu
bilas sampai bersih.. bagus sekali.. Selanjutnya ambil sabun, gosokkan di
seluruh tubuh secara merata lalu siram dengan air sampai bersih, jangan lupa
sikat gigi pakai odol.. giginya disikat mulai dari arah atas ke bawah. Gosok
seluruh gigi T mulai dari depan sampai belakang. Bagus, lalu kumur-kumur
sampai bersih. Terakhir siram lagi seluruh tubuh T sampai bersih lalu
keringkan dengan handuk. T bagus sekali melakukannya. Selanjutnya T pakai
baju dan sisir rambutnya dengan baik.”
TERMINASI
1.
Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan T setelah mandi dan mengganti
pakaian ?
2. Evaluasi Obyektif
” Coba T sebutkan
lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang sudah T lakukan tadi ?”.
”Bagaimana perasaan Tina setelah kita mendiskusikan tentang pentingnya
kebersihan diri tadi ? Sekarang
coba Tina ulangi lagi tanda-tanda bersih dan rapi”
”Bagus sekali
3. RTL
mau berapa kali T
mandi dan sikat gigi...?dua kali pagi dan sore, Mari...kita masukkan dalam
jadual aktivitas harian. Nach... lakukan ya T..., dan beri tanda kalau sudah
dilakukan Spt M ( mandiri ) kalau dilakukan tanpa disuruh, B ( bantuan ) kalau
diingatkan baru dilakukan dan T ( tidak ) tidak melakukani?
4. Kontrak
* Topik
Baik besok
lagi kita latihan berdandan. Oke?”
* Waktu
Pagi-pagi
sehabis makan.
* Tempat
Disini aja
ya...
|
STRATEGI
PELAKSANAAN (SP)
SP 2 P
Masalah Utama : Defisit Perawatan Diri
A.PROSES KEPERAWATAN
1.Kondisi klien:
Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya
dengan perawat.
Klien sudah mandi
2.Diagnosa keperawatan:
Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan
a. Klien mampu melakukan kebersihan
diri secara mandiri
4. Tindakan
a. Evaluasi/validasi pertemuan
sebelumnya
b. Monitor klien dalam melakukan
kebersihan diri secara teratur
c.
Ingatkan klien untuk mandi, sikat gigi, menyisir, keramas, ganti
baju..
d.
Masukkan dalam jadwal harian.
B.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
ORIENTASI
1.
Salam Terapeutik
“Selamat
pagi T?
2.
Evaluasi/validasi
“Bagaimana
perasaan bpk hari ini? Bagaimana mandinya?”sudah dilakukan? Sudah ditandai di
jadual hariannya?
3.
Kontrak
* Topik
“Hari ini kita akan
latihan berdandan,
* Tempat
mau dimana latihannya. Bagaimana kalau di
ruang tamu ?
* Waktu
lebih kurang setengah
jam”.
KERJA
“Apa
yang T lakukan setelah selesai mandi ?”apa T sudah ganti baju?
“Untuk
berpakaian, pilihlah pakaian yang bersih dan kering. Berganti
pakaian yang bersih 2x/hari. Sekarang coba bapak ganti baju.. Ya, bagus seperti
itu”.
“Apakah
T menyisir rambut ? Bagaimana cara bersisir ?”Coba kita praktekkan, lihat ke
cermin, bagus…sekali!
“Apakah T suka bercukur ?Berapa hari sekali
bercukur ?” betul 2 kali perminggu
“Tampaknya kumis dan
janggut bapak sudah panjang. Mari Pak dirapikan ! Ya, Bagus
!” (catatan: janggut
dirapihkan bila pasien tidak memelihara janggut)
TERMINASI
1.
Evaluasi Subyektif
“Bagaimana
perasaan bapak setelah berdandan”.
2.
Evaluasi Obyektif
“Coba
pak, sebutkan cara berdandan yang baik sekali lagi”..
“Selanjutnya
bapak setiap hari setelah mandi berdandan dan pakai baju seperti tadi ya!
3. RTL
Mari kita masukan pada jadual kegiatan harian,
pagi jam berapa, lalu sore jam berap ?
4.
Kontrak
* Topik
“Nanti siang kita latihan makan yang baik.
*
Tempat
Diruang makan bersama dengan
pasien yang lain.
* Jam
setengah dua belas ya...sampai jumpa...
SP 3
Pasien: Percakapan melatih berdandan untuk pasien wanita
a) Berpakaian
b) Menyisir rambut
c) Berhias
Peragakan kepada pasangan anda
komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
1.
Salam Terapeutik
“Selamat
pagi, bagaimana perasaaan T hari ini?
2.
Evaluasi/ validasi
Bagaimana
mandinya?”Sudah di tandai dijadual harian ?
3.
Kontrak
* Topik
“Hari
ini kita akan latihan berdandan supaya T tampak rapi dan cantik.
* Tempat
. Mari T kita dekat cermin dan bawa alat-alatnya( sisir, bedak, lipstik )
* !5 menit saja cukup ya...
KERJA
“ Sudah diganti tadi pakaianya sehabis mandi ? Bagus….!
Nach…sekarang disisir rambutnya yang rapi, bagus…! Apakah
T biasa pakai bedak?” coba dibedakin mukanyaT, yang rata dan tipis. Bagus
sekali.” “ T, punya lipstik mari dioles tipis. Nach…coba
lihat dikaca!
TERMINASI
1.
Evaluasi Subyektif
“Bagaimana
perasaan T belajar berdandan”
2. Evaluasi Obyektif
“T jadi tampak segar dan
cantik,
3. RTL
mari masukkan dalam jadualnya. Kegiatan
harian,.
4.Kontrak
* Topik
Nanti siang kita latihan makan yang baik di
ruang makan bersama pasien yang lain”.
* Tempat
Diruang makan bersama pasien yang lain
* Waktu
Sekitar jam 12 ya ......
SP 4 Pasien : Percakapan melatih
pasien makan secara mandiri
a) Menjelaskan cara
mempersiapkan makan
b) Menjelaskan cara makan yang tertib
c) Menjelaskan cara
merapihkan peralatan makan setelah makan
d) Praktek makan sesuai
dengan tahapan makan yang baik
Peragakan kepada pasangan anda
komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
1. Salam
Terapeutik
“Selamat
siang T,”
”
Wow...masih rapi dech T”.
2.
Evaluasi/validasi
“Siang ini kita akan latihan
bagaimana cara makan yang baik. Kita latihan langsung di ruang makan ya..!”
KERJA
“Bagaimana
kebiasaan sebelum, saat, maupun setelah makan? Dimana T makan?”
“Sebelum
makan kita harus cuci tangan memakai sabun. Ya, mari kita praktekkan! “Bagus!
Setelah itu kita duduk dan ambil makanan. Sebelum disantap kita berdoa dulu.
Silakan T yang pimpin!. Bagus..
“Mari
kita makan.. saat makan kita harus menyuap makanan satu-satu dengan
pelan-pelan. Ya, Ayo...sayurnya dimakanya.”“Setelah makan kita bereskan
piring,dan gelas yang kotor. Ya betul.. dan kita akhiri
dengan cuci tangan. Ya bagus!” Itu
Suster Ani sedang bagi obat, coba...T minta sendiri obatnya.”
TERMINASI
“Bagaimana
perasaan T setelah kita makan bersama-sama”.
”Apa
saja yang harus kita lakukan pada saat makan, ( cuci tangan, duduk yang baik,
ambil makanan, berdoa, makan yang baik, cuci piring dan gelas, lalu cuci
tangan.)”
”
Nach... coba T lakukan seperti tadi setiap makan, mau kita masukkan dalam
jadual?.Besok kita ketemu lagi untuk latihan BAB / BAK yang baik, bagaiman
kalau jam 10.00 disini saja ya...!”
SP 5 Pasien : Percakapan
mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK
secara mandiri
a)
Menjelaskan tempat BAB/BAK yang
sesuai
b) Menjelaskan cara membersihkan diri setelah
BAB dan BAK
c) Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB
dan BAK
Peragakan kepada pasangan anda
komunikasi dibawah ini
Orientasi
“Selamat
pagi T ? Bagaimana perasaan T hari ini
?” Baik..! sudah dijalankan jadual kegiatannya..?”
“Kita
akan membicarakan tentang cara berak dan kencing yang baik?
“
Kira-kira 20 menit ya...T. dan dimana kita duduk? Baik disana dech...!
Kerja
Untuk pasien pria:
“Dimana
biasanya Tono berak dan kencing?” “Benar Tono, berak atau kencing yang baik itu
di WC/kakus, kamar mandi atau tempat lain yang tertutup dan ada saluran
pembuangan kotorannya. Jadi kita tidak
berak/kencing di sembarang tempat ya.....”
“Sekarang,
coba Tono jelaskan kepada saya bagaimana
cara Tono cebok?”
“Sudah
bagus ya Tono, yang perlu diingat saat Tono cebok adalah Tono membersihkan anus
atau kemaluan dengan air yang bersih dan pastikan tidak ada tinja/air kencing yang masih tersisa di tubuh Tono”. “Setelah
Tono selesai cebok, jangan lupa tinja/air kencing yang ada di kakus/WC
dibersihkan. Caranya siram tinja/air kencing tersebut dengan air secukupnya
sampai tinja/air kencing itu tidak tersisa di kakus/ WC. Jika Tono membersihkan tinja/air kencing
seperti ini, berarti Tono ikut mencegah
menyebarnya kuman yang berbahaya yang ada pada kotoran/ air kencing”
“Setelah
selesai membersihan tinja/air kencing, Tono perlu merapihkan kembali pakaian
sebelum keluar dari WC/kakus/kamar mandi. Pastikan resleting celana telah
tertutup rapi , lalu cuci tangan dengan menggunakan sabun.”
Untuk
pasien wanita:
“Cara
cebok yang bersih setelah T berak yaitu
dengan menyiramkan air dari arah depan ke belakang. Jangan terbalik ya, …… Cara
seperti ini berguna untuk mencegah masuknya kotoran/tinja yang ada di anus ke
bagian kemaluan kita”
“Setelah
Tono selesai cebok, jangan lupa tinja/air kencing yang ada di kakus/WC
dibersihkan. Caranya siram tinja/air kencing tersebut dengan air secukupnya
sampai tinja/air kencing itu tidak tersisa di kakus/ WC. Jika Tono membersihkan tinja/air kencing
seperti ini, berarti Tono ikut mencegah
menyebarnya kuman yang berbahaya yang ada pada kotoran/ air kencing”
“Jangan
lupa merapikan kembali pakaian sebelum keluar dari WC/kakus, lalu cuci tangan
dengan menggunakan sabun.”
Terminasi
“Bagaimana
perasaan T setelah kita membicarakan tentang cara berak/kencing yang baik?”
“Coba
T jelaskan ulang tentang cara BAB?BAK yang baik.” Bagus...!
“Untuk selanjutnya T bisa melakukan cara-cara yang telah dijelaskan tadi ”.
“
Nach...besok kita ketemu lagi, untuk melihat sudah sejauhmana T bisa melakukan
jadual kegiatannya.”
2. Tindakan keperawatan pada keluarga
a. Tujuan
1) Keluarga mampu merawat anggota keluarga
yang mengalami masalah
kurang perawatan diri.
b. Tindakan
keperawatan
Untuk memantau kemampuan pasien dalam
melakukan cara perawatan diri yang baik maka Saudara harus melakukan tindakan
kepada keluarga agar keluarga dapat meneruskan melatih pasien dan mendukung
agar kemampuan pasien dalam perawatan dirinya meningkat. Tindakan yang dapat Saudara lakukan:
1) Diskusikan dengan keluarga tentang masalah
yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien
2) Jelaskan pentingnya perawatan diri untuk
mengurangi stigma
3) Diskusikan dengan keluarga tentang
fasilitas kebersihan diri yang
dibutuhkan oleh pasien untuk
menjaga perawatan diri pasien.
4) Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam
merawat diri pasien dan
membantu mengingatkan pasien
dalam merawat diri (sesuai jadual
yang telah disepakati).
5) Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian
atas keberhasilan
pasien dalam merawat diri.
6)
Latih keluarga cara merawat pasien dengan defisit
perawatan diri
SP1 Keluarga: Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang masalah
perawatan diri dan cara merawat
anggota keluarga yang mengalami masalah kurang perawatan diri
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
“Selamat pagi Pak / Bu, saya D, perawat yang merawat T”
“Apa pendapat Bapak tentang anak Bapak, T?”
“Hari ini kita akan berdiskusi tentang apa masalah
yang dialami T dan bantuan apa yang dapat diberikan.”
“Berapa lama waktu Bapak/ Ibu yang tersedia?,
bagaimana kalau 20 menit?, mari kita duduk di kantor perawat!”
KERJA
“Apa saja masalah yang Bapak/ Ibu rasakan dalam merawat T ?” Perawatan
diri yang utama adalah kebersihan diri, berdandan, makan dan BAB/BAK.
“Perilaku
yang ditunjukkan oleh T itu dikarenakan gangguan jiwanya yang membuat pasien
tidak mempunyai minat untuk mengurus diri sendiri. Baik...akan saya jelaskan ;
untuk kebersihan diri, kami telah melatih T untuk mandi, keramas, gosok gigi,
cukuran, ganti baju, dan potong kuku. Kami harapkan Bapak/Ibu dapat menyediakan
alat-alatnya. T juga telah mempunyai jadual pelaksanaanya untuk berdandan,
karena anak Bapak/ Ibu perempuan, kami harapkan dimotivasi sehabis mandi untuk
sisiran yang rapi, pakai bedak,dan lipstik. Untuk makan, sebaiknya makan
bersama keluarga dirumah, T telah mengetahui lanhkah-langkahnya : Cuci tangan,
ambil makanan, berdoa, makan yang rapih, cuci piring dan gelas, lalu cuci
tangan. Sebaiknya makan pas jam makan obat, agar sehabis makan langsung makan
obat. Dan untuk BAB?BAK, dirumah ada WC Bapak/Ibu ?Iya..., T juga sudah belajar
BAB/BAK yang bersih. Kalau T kurang
motivasi dalam merawat diri apa yang
bapak lakukan?
Bapak juga
perlu mendampinginya pada saat merawat diri sehingga dapat diketahui apakah T
sudah bisa mandiri atau mengalami hambatan dalam melakukannya.”
”Ada yang Bapak/Ibu tanyakan?”
TERMINASI
Bagaimana perasaan Pak J setelah kita bercakap-cakap?”
“Coba Pak J sebutkan lagi apa saja yang harus
diperhatikan dalam membantu anak Bapak, T dalam merawat diri.”
” Baik nanti kalau Bapak/Ibu besuk bisa ditanyakan
pada T.”
“Dan dirumah nanti, cobalah Bapak/Ibu mendampingi dan
membantu T saat membersihkan diri.”
“Dua hari lagi kita akan ketemu dan Bapak/Ibu akan
saya dampingi untuk memotivasi T dalam merawat diri.”
SP 2
Keluarga : Melatih keluarga cara merawat pasien
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi
dibawah ini:
ORIENTASI
“Assalamualaikum Bapak/Ibu sesuai janji kita
dua hari yang lalu kita sekarang ketemu lagi”
“Bagaimana Bapak/Ibu, ada pertanyaan tentang
cara merawat yang kita bicarakan dua hari yang lalu?”
“Sekarang kita akan latihan cara-cara merawat
tersebut ya pak?”
“Kita akan coba disini dulu, setelah itu baru
kita coba langsung keT ya?”
“Berapa lama ada waktu Bapak/Ibu?”
KERJA
“Sekarang anggap saya adalah T, coba bapak praktekkan cara memotivasi T
untuk mandi, berdandan, buang air, dan makan”
“Bagus, betul begitu caranya”
“Sekarang coba praktekkan cara
memberikan pujian kepada T”
“Bagus, bagaimana kalau cara memotivasi T minum obat dan melakukan
kegiatan positifnya sesuai jadual?”
“Bagus sekali, ternyata bapak dan ibu sudah mengerti cara merawat T”
“Bagaimana kalau sekarang kita mencobanya langsung kepada T?”
(Ulangi lagi semua cara diatas langsung kepada pasien)
TERMINASI
“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita
berlatih cara merawat T ?”
“Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa
yang sudah dilatih tadi setiap kali bapak dan ibu membesuk T”
“Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang kembali
kesini dan kita akan mencoba lagi cara merawat T sampai bapak dan ibu lancar
melakukannya”
“Jam berapa bapak dan ibu bisa kemari?”
“Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat
ini ya pak, bu”
|
SP 3 Keluarga : Menjelaskan
perawatan lanjutan kepada keluarga
Peragakan kepada pasangan anda
komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
“Selamat pagi Bapak/Ibu hari ini, saya akan
mengakhiri kunjungan saya bagaimana kalau kita bicarakan jadual T selama
dirumah”
“Bagaimana pak, bu, selama bapak dan ibu
membesuk apakah sudah terus dilatih cara merawat T?”
“Nah sekarang mari kita bicarakan jadual di
rumah tersebut disini saja?”
“Berapa lama bapak dan ibu punya waktu.?”
KERJA
“Pak,Bu...,ini jadual kegiatan T, coba perhatikan apakah dapat
dilaksanakan?
“ Pak / Bu..jadual yang telah
dibuat tolong dilanjutkan di rumah, baik jadual aktivitas maupun jadual minum
obatnya”
“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut
adalah perilaku yang ditampilkan oleh anak ibu dan bapak selama di rumah.
Kalau misalnya T menolak terus menerus untuk makan, minum, dan mandi serta
menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain, maka
segera hubungi Suster S di Puskesmas Ingin Jaya, puskesmas terdekat dari
rumah ibu dan bapak, ini nomor telepon puskesmasnya: (0651) 446xxx.
Selanjutnya suster S yang akan membantu
memantau perkembangan T selama di rumah”
TERMINASI
“ Bagaimana Pak, Bu...ada yang belun jelas ?.
Ini jadual harian T untuk dibawa pulang.” Dan ini surat rujukan untuk perawat
K di puskesmas Indrapuri.”
“ Jangan lupa kontrol ke Puskesmas sebelum obat
habis, atau ada gejala-gejala yang tampak.”
|
Setelah Baca Silahkan Comment Disini Jangan Lupa Mampir Lagi! SOPAN KAMI SEGAN
0 komentar:
Posting Komentar