LAPORAN PENDAHULUAN
A.
Masalah Utama:
Perubahan sensori
perseptual: halusinasi.
B.
Proses Terjadinya Masalah
Pengertian
Halusinasi adalah pencerapan tanpa adanya rangsangan apapun pada
pancaindra seorang pasien, yang terjadi dalam keadaan sadar atau bangun,
dasarnya
mungkin
organik, fungsional, psikotik ataupun histerik (Maramis, 2004).
Halusinasi adalah gangguan pencerapan (persepsi) panca
indera tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua sistem
penginderaan di mana terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh / baik.
Individu yang mengalami halusinasi seringkali beranggapan sumber atau penyebab
halusinasi itu berasal dari lingkungannya, padahal rangsangan primer dari
halusinasi adalah kebutuhan perlindungan diri secara psikologik terhadap
kejadian traumatik sehubungan dengan rasa bersalah, rasa sepi, marah, rasa
takut ditinggalkan oleh orang yang diicintai, tidak dapat mengendalikan
dorongan ego, pikiran dan perasaannya sendiri.
Halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini
merupakan gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain.
Secara umum dapat dikatakan segala sesuatu yang mengancam
harga diri (self esteem) dan keutuhan keluarga dapat merupakan penyebab
terjadinya halusinasi. Ancaman terhadap harga diri dan keutuhan keluarga
meningkatkan kecemasan. Gejala dengan meningkatnya kecemasan, kemampuan untuk
memisahkan dan mengatur persepsi, mengenal perbedaan antara apa yang dipikirkan
dengan perasaan sendiri menurun, sehingga segala sesuatu diartikan berbeda dan
proses rasionalisasi tidak efektif lagi. Hal ini mengakibatkan lebih sukar lagi
membedakan mana rangsangan yang berasal dari pikirannya sendiri dan mana yang
dari lingkungannya.
Pasien dengan halusinasi cenderung menarik diri, sering
didapatkan duduk terpaku dengan pandangan mata pada satu arah tertentu,
tersenyum atau berbicara sendiri, secara tiba‑tiba marah atau menyerang orang
lain, gelisah, melakukan gerakan seperti sedang menikmati sesuatu. Juga
keterangan dari pasien sendiri tentang halusinasi yang dialaminya (apa yang
dilihat, didengar atau dirasakan).
C.
Pohon
Masalah
|
Akibat
|
|
Sebab
Masalah Keperawatan dan data yang perlu dikaji
Perubahan sensori perseptual: halusinasi
a.
Data Subyektif :
§
mendengar suara bunyi yang tidak berhubungan
dengan stimulus nyata
§
melihat gambaran tanpa ada stimulus yang
nyata
§
mencium bau tanpa stimulus
§
merasa makan sesuatu
§
merasa ada sesuatu pada kulitnya
§ takut pada
suara / bunyi / gambaran yang didengar
§ ingin
memukut / melempar barang – barang
b.
Data Obyektif :
§
berbicara dan tertawa sendirl
§
bersikap seperti mendengar / melihat sesuatu
§
berhenti bicara ditengah kalimat untuk
mendengarkan sesuatu
§
disorientasi
D.
Diagnosa Keperawatan
1.
Resiko mencederai
diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan halusinasi.
2.
Perubahan sensori perseptual: halusinasi
berhubungan dengan menarik diri.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
SP 1 P
Masalah Utama : Halusinasi
pendengaran
A.PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Klien
tampak bicara sendiri dan tertawa sendiri
Klien
mondar – mandir
Klien
mengatakan mendengar suara laki – laki yang menyuruh memukul
2. Diagnosa keperawatan:
Gangguan persepsi sensori:
halusinasi dengar
3. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat
mengenal halusinasinya
c. Klien dapat mengontrol halusinasinya
4. Tindakan
a. Sapa klien dengan ramah sambil berjabat tangan, tanyanakan nama lengkap
dan nama panggilan yang
disukai.
b. Observasi tingkah laku klien
terkait dengan halusinasi.
c.
Diskusikan dengan klien tentang isi, frekwensi, waktu, respon dan
perasaan
saat timbul halusinasi.
d. Diskusikan dengan klien tentang
cara mengontrol halusinasi.
e.
Ajarkan
cara mengontrol halusinasi dengan menghardik.
f.
Masukkan
dalam jadwal harian.
B.STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
ORIENTASI:
1. Salam Terapeutik
”Selamat pagi bapak, Saya Mahasiswa
keperawatan UNISSULA yang akan merawat bapak nama saya Rista Islamarida, senang
dipanggil rista. Nama bapak siapa?Bapak Senang dipanggil apa”
2. Evaluasi/validasi
”Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa
keluhan bapak saat ini”
3. Kontrak
*
Topik
”Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap
tentang suara yang selama ini bapak dengar tetapi tak tampak wujudnya?
*
Tempat
Di mana
kita duduk? Di ruang tamu?
*
Waktu
Berapa
lama? Bagaimana kalau 30 menit”
KERJA:
”Apakah bapak mendengar suara tanpa ada ujudnya?Apa yang
dikatakan suara itu?”
” Apakah terus-menerus terdengar atau
sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering D dengar suara? Berapa kali sehari bapak
alami? Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri?”
” Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara itu?”
”Apa
yang bapak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara-suara
itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara
itu muncul?
” bapak , ada empat cara untuk mencegah
suara-suara itu muncul. Pertama, dengan menghardik suara tersebut. Kedua,
dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang
sudah terjadwal, dan yang ke empat minum obat dengan teratur.”
”Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu,
yaitu dengan menghardik”.
”Caranya sebagai berikut: saat suara-suara itu
muncul, langsung bapak bilang, pergi
saya tidak mau dengar, … Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu
diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba bapak peragakan! Nah
begitu, … bagus! Coba lagi! Ya bagus bapak D sudah bisa”
TERMINASI:
1. Evaluasi Subyektif
”Bagaimana perasaan D setelah peragaan latihan tadi?”
2. Evaluasi obyektif
Kalau
suara-suara itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut !
3. RTL
bagaimana kalu kita buat jadwal latihannya.
Mau jam berapa saja latihannya? (Saudara masukkan kegiatan latihan menghardik
halusinasi dalam jadwal kegiatan harian pasien).
4. Kontrak
*
Topik
Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk
belajar dan latihan mengendalikan suara-suara dengan cara yang kedua?
*
Waktu
Jam berapa D?Bagaimana kalau dua jam lagi?
Berapa lama kita akan berlatih?
*
Tempat
Dimana tempatnya”
”Baiklah, sampai jumpa.”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
SP 2P
Masalah Utama : Halusinasi
pendengaran
A.PROSES KEPERAWATAN
- Kondisi klien:
Klien
sudah dapat membina hubungansaling percaya dengan perawat.
Klien
dapat mengenal halusinasinya.
- Diagnosa keperawatan: Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar
- Tujuan : Klien dapat mengontrol halusinasinya
- Tindakan
a. Evaluasi/validasi
b. Ajarkan cara mnengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap dengan orang
lain,
c. Masukkan dalam jadwal harian.
B.STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Orientasi:
1. Salam terapeutik
“Selamat pagi bapak Bagaimana perasaan bapak
hari ini?
2. Evaluasi/validasi
Apakah suara-suaranya masih muncul ?
Apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih?Berkurangkan suara-suaranya
Bagus !
3. Kontrak
* Topil
Sesuai
janji kita tadi saya akan latih cara kedua untuk mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap dengan orang lain.
* Waktu
Kita akan latihan selama 20 menit.
* Tempat
Mau di
mana? Di sini saja?
Kerja:
“Cara kedua untuk mencegah/mengontrol
halusinasi yang lain adalah dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau
bapak mulai mendengar suara-suara, langsung saja cari teman untuk diajak
ngobrol. Minta teman untuk ngobrol dengan bapak Contohnya begini; … tolong,
saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan saya! Atau kalau ada orang
dirumah misalnya istri,anak bapak katakan: bu, ayo ngobrol dengan bapak sedang
dengar suara-suara. Begitu bapak Coba bapak lakukan seperti saya tadi lakukan.
Ya, begitu. Bagus! Coba sekali lagi! Bagus! Nah, latih terus ya bapak!”
Terminasi:
1. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah latihan
ini? Jadi sudah ada berapa cara yang bapak pelajari untuk mencegah suara-suara
itu? Bagus,
2. Evaluasi Obyektif
cobalah
kedua cara ini kalau bapak mengalami halusinasi lagi.
3. RTL
Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal
kegiatan harian bapak. Mau jam berapa latihan bercakap-cakap? Nah nanti lakukan
secara teratur serta sewaktu-waktu suara itu muncul!
4. Kontrak
* Topik
Besok
pagi saya akan ke mari lagi. Bagaimana kalau kita latih cara yang ketiga yaitu
melakukan aktivitas terjadwal?
* Waktu
Mau jam
berapa? Bagaimana kalau jam 10.00?
* Tempat
Mau di mana/Di sini lagi? Sampai besok ya.
Selamat pagi”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
SP 3 P
Masalah Utama : Halusinasi
pendengaran
A.PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Klien sudah mengetahui cara- cara yang dapat
digunakan untuk memutus atau menghilangkan halusinasi
2. Diagnosa keperawatan: Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar
3. Tujuan : Klien
dapat mengontrol halusinasinya
4.
Tindakan
a. Evaluasi/validasi
b. Ajarkan cara mnengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitaS
c. Masukkan dalam jadwal harian.
B.STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Orientasi:
1. Salam Terapeutik
“Selamat pagi bapak .....
2.Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah suara-suaranya masih muncul ?
Apakah sudah dipakai dua cara yang telah
kita latih ? Bagaimana hasilnya ? Bagus !
3. Kontrak
* Topik
Sesuai
janji kita, hari ini kita akan belajar cara yang ketiga untuk mencegah
halusinasi yaitu melakukan kegiatan terjadwal.
*
Tempat
Mau di
mana kita bicara? Baik kita duduk di ruang tamu.
* Waktu
Berapa lama kita bicara? Bagaimana kalau
30 menit? Baiklah.”
Kerja: “Apa saja yang biasa bapak lakukan?
Pagi-pagi apa kegiatannya, terus jam berikutnya (terus ajak sampai didapatkan kegiatannya sampai
malam). Wah banyak sekali kegiatannya. Mari kita latih dua kegiatan hari ini
(latih kegiatan tersebut). Bagus sekali bapak bisa lakukan. Kegiatan ini dapat bapak
lakukan untuk mencegah suara tersebut muncul. Kegiatan yang lain akan kita
latih lagi agar dari pagi sampai malam ada kegiatan.
Terminasi:
1. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana
perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap cara yang ketiga untuk mencegah
suara-suara? Bagus sekali! Coba sebutkan 3 cara yang telah kita latih untuk
mencegah suara-suara.
2. Evaluasi Obyektif
Coba
bapak ulangi cara tersebut.....Bagus sekali...
3. RTL
. Mari
kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian bapak Coba lakukan sesuai jadwal
ya!(Saudara dapat
melatih aktivitas yang lain pada pertemuan berikut sampai terpenuhi seluruh
aktivitas dari pagi sampai malam)
4. Kontrak
*
Topik
Bagaimana kalau menjelang makan siang nanti,
kita membahas cara minum obat yang baik serta guna obat.
*
Waktu
Mau jam
berapa? Bagaimana kalau jam 12.00 pagi?
*
Tempat
Di ruang makan ya! Sampai jumpa
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
SP 4 P
Masalah Utama : Halusinasi
pendengaran
A.PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Klien
sudah mengenal pengertian dan gejala halusinasi.
Klien
sudah mengetahui cara menghindari munculnya kembali suara – suara.
2. Diagnosa keperawatan:Gangguan persepsi sensori: halusinasi
dengar
3. Tujuan : Klien
dapat mengontrol halusinasinya
4. Tindakan
a.
Evaluasi/validasi
b. Diskusikan dengan klien
tentang nama obat,dosis, efek dan efek samping dan cara pemberian
c.
Diskusikan dengan klien 5 B prinsip minum obat
d.
Masukkan dalam jadwal harian.
B.STRATEGI
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Orientasi:
1. Salam
Terapeutik
“Selamat
pagi bapak ....
2.
valuasi/validasi
Bagaimana
perasaan bapak hari ini? Apakah suara-suaranya masih muncul ? Apakah sudah dipakai tiga cara yang telah kita latih ? Apakah
jadwal kegiatannya sudah dilaksanakan ? Apakah pagi ini sudah minum obat?
3.
Kontrak
* Topik
Baik. Hari ini kita akan mendiskusikan tentang
obat-obatan yang bapak minum.
* Waaktu
Kita akan diskusi selama 20 menit sambil menunggu makan siang.
* Tempat
Di sini saja ya bapak?”
Kerja:
“bapak
adakah bedanya setelah minum obat secara teratur. Apakah suara-suara
berkurang/hilang ? Minum obat sangat penting supaya suara-suara yang bapak
dengar dan mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang bapak
minum ? (Perawat menyiapkan obat pasien) Ini yang warna orange
(CPZ) 3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam gunanya untuk
menghilangkan suara-suara. Ini yang putih (THP)3 kali sehari jam nya
sama gunanya untuk rileks dan tidak kaku. Sedangkan yang merah jambu (HP) 3 kali sehari jam nya sama gunanya untuk pikiran
biar tenang. Kalau suara-suara sudah hilang obatnya tidak boleh diberhentikan.
Nanti konsultasikan dengan dokter, sebab kalau putus obat, bapak akan kambuh
dan sulit untuk mengembalikan ke keadaan semula. Kalau obat habis bapak bisa
minta ke dokter untuk mendapatkan obat lagi. bapak juga harus teliti saat
menggunakan obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar, artinya bapak harus
memastikan bahwa itu obat yang benar-benar punya bapak Jangan keliru dengan
obat milik orang lain. Baca nama
kemasannya. Pastikan obat diminum pada waktunya, dengan cara yang benar.
Yaitu diminum sesudah makan dan tepat jamnya bapak juga harus perhatikan berapa jumlah obat
sekali minum, dan harus cukup minum 10 gelas per hari”
Terminasi:
1, Evaluasi
Subyektif
“Bagaimana
perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang obat?
2.
Evaluasi Obyektif
Sudah berapa cara yang kita latih untuk
mencegah suara-suara? Coba sebutkan! Bagus! (jika jawaban benar).
3. RTL
Mari kita masukkan jadwal minum obatnya pada
jadwal kegiatan bapak
Jangan lupa pada waktunya minta obat pada perawat atau pada keluarga kalau di rumah. Nah makanan
sudah datang.
4.
Kontrak
* Topik
Besok
kita ketemu lagi untuk melihat manfaat 4 cara mencegah suara yang telah kita
bicarakan.
* Waktu
Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00.
* Tempat
Mau dimana......di teras?? sampai
jumpa.”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
SP 1 K
Masalah Utama : Halusinasi
pendengaran
A.PROSES KEPERAWATAN
- Kondisi klien:
Klien
dan keluarga sudah mengenal pengertian dan gejala halusinasi.
Klien
dan keluaraga sudah mengetahui cara menghindari munculnya kembali suara –
suara.
- Diagnosa keperawatan: Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar
- Tujuan
Klien mendapat dukungan dari
keluarga dalam mengontrol halusinasinya
- Tindakan
a. Evaluasi/validasi
1) Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien
2) Berikan pendidikan kesehatan tentang
pengertian halusinasi, jenis halusinasi yang dialami pasien, tanda dan gejala
halusinasi, proses terjadinya halusinasi, dan cara merawat pasien halusinasi.
3) Berikan kesempatan kepada keluarga untuk
memperagakan cara merawat pasien dengan halusinasi langsung di hadapan pasien
4) Beri pendidikan kesehatan kepada keluarga
perawatan lanjutan pasien
d. Masukkan dalam
jadwal harian.
B.STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
ORIENTASI:
1. Salam Terapeutik
“Selamat pagi
Bapak/Ibu!”“Saya yudi perawat yang merawat Bapak”
2.
Evaluasi/validasi
“Bagaimana
perasaan Ibu hari ini? Apa pendapat Ibu tentang Bapak?”
3.
Kontrak
* Topik
“Hari
ini kita akan berdiskusi tentang apa masalah yang Bapak alami dan bantuan apa
yang Ibu bisa berikan.”
* Tempat
“Kita
mau diskusi di mana? Bagaimana kalau di ruang tamu?
* Waktu
Berapa lama waktu Ibu? Bagaimana kalau 30
menit”
KERJA:
“Apa yang Ibu rasakan menjadi masalah dalam
merawat bapak Apa yang Ibu lakukan?”
“Ya,
gejala yang dialami oleh Bapak itu dinamakan halusinasi, yaitu mendengar atau
melihat sesuatu yang sebetulnya tidak ada bendanya.
”Tanda-tandanya
bicara dan tertawa sendiri,atau
marah-marah tanpa sebab”
“Jadi
kalau anak Bapak/Ibu mengatakan mendengar suara-suara, sebenarnya suara itu
tidak ada.”
“Kalau Bapak
mengatakan melihat bayangan-bayangan, sebenarnya bayangan itu tidak ada.”
”Untuk
itu kita diharapkan dapat membantunya dengan beberapa cara. Ada beberapa cara
untuk membantu ibu agar bisa mengendalikan halusinasi. Cara-cara tersebut
antara lain: Pertama, dihadapan Bapak, jangan membantah halusinasi atau
menyokongnya. Katakan saja Ibu percaya bahwa anak tersebut memang mendengar
suara atau melihat bayangan, tetapi Ibu sendiri tidak mendengar atau
melihatnya”.
”Kedua,
jangan biarkan Bapak melamun dan sendiri, karena kalau melamun halusinasi akan
muncul lagi. Upayakan ada orang mau bercakap-cakap dengannya. Buat kegiatan
keluarga seperti makan bersama, sholat bersama-sama. Tentang kegiatan, saya
telah melatih Bapak untuk membuat jadwal kegiatan sehari-hari. Tolong Ibu
pantau pelaksanaannya, ya dan berikan pujian jika dia lakukan!”
”Ketiga,
bantu Bapak minum obat secara teratur. Jangan menghentikan obat tanpa
konsultasi. Terkait dengan obat ini, saya juga sudah melatih Bapak untuk minum
obat secara teratur. Jadi Ibu dapat mengingatkan kembali. Obatnya ada 3 macam,
ini yang orange namanya CPZ gunanya untuk menghilangkan suara-suara atau
bayangan. Diminum 3 X sehari pada jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam. Yang
putih namanya THP gunanya membuat rileks, jam minumnya sama dengan CPZ tadi.
Yang biru namanya HP gunanya menenangkan cara berpikir, jam minumnya sama
dengan CPZ. Obat perlu selalu diminum untuk mencegah kekambuhan”
”Terakhir,
bila ada tanda-tanda halusinasi mulai muncul, putus halusinasi Bapak dengan
cara menepuk punggung Bapak. Kemudian suruhlah Bapak menghardik suara tersebut.
Bapak sudah saya ajarkan cara menghardik
halusinasi”.
”Sekarang,
mari kita latihan memutus halusinasi Bapak. Sambil menepuk punggung Bapak,
katakan: bapak, sedang apa kamu?Kamu ingat kan apa yang diajarkan perawat bila
suara-suara itu datang? Ya..Usir suara
itu, bapak Tutup telinga kamu dan katakan pada suara itu ”saya tidak mau dengar”.
Ucapkan berulang-ulang, pak”
”Sekarang
coba Ibu praktekkan cara yang barusan saya ajarkan”
”Bagus Bu”
TERMINASI:
1. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana
perasaan Ibu setelah kita berdiskusi dan latihan memutuskan halusinasi Bapak?”
2.
Evaluasi Obyektif
“Sekarang
coba Ibu sebutkan kembali tiga cara merawat bapak?”
”Bagus
sekali Bu..
3. RTL
Jangan lupa ya ... cara yang sudah kita
diskusikan...
4.
Kontrak
* Topik
.
Bagaimana kalau dua hari lagi kita bertemu untuk mempraktekkan cara memutus halusinasi
langsung dihadapan Bapak?”
* Waktu
”Jam
berapa kita bertemu?”
* Tempaat
Di ruang ini ya pak.....
Baik,
sampai Jumpa. Selamat pagi
SP 2 Keluarga: Melatih keluarga praktek merawat pasien
langsung dihadapan pasien
Berikan
kesempatan kepada keluarga untuk memperagakan cara merawat pasien dengan
halusinasi langsung dihadapan pasien.
ORIENTASI:
“Selamat pagi”
“Bagaimana
perasaan Ibu pagi ini?”
”Apakah
Ibu masih ingat bagaimana cara memutus halusinasi Bapak yang sedang mengalami halusinasi?Bagus!”
” Sesuai
dengan perjanjian kita, selama 20 menit ini kita akan mempraktekkan cara
memutus halusinasi langsung dihadapan Bapak”.
”mari
kita datangi bapak”
KERJA:
”Selamat
pagi pak” ”pak, istri bapak sangat ingin membantu bapak mengendalikan
suara-suara yang sering bapak dengar. Untuk itu
pagi ini istri bapak datang untuk mempraktekkan cara memutus
suara-suara yang bapak dengar. pak nanti kalau sedang dengar suara-suara bicara
atau tersenyum-senyum sendiri, maka Ibu akan mengingatkan seperti ini” ”Sekarang,
coba ibu peragakan cara memutus
halusinasi yang sedang bapak alami seperti yang sudah kita pelajari sebelumnya.
Tepuk punggung bapak lalu suruh bapak mengusir suara dengan menutup telinga dan
menghardik suara tersebut” (saudara mengobservasi apa yang dilakukan keluarga
terhadap pasien)Bagus sekali!Bagaimana pak? Senang dibantu Ibu? Nah Bapak/Ibu
ingin melihat jadwal harian bapak. (Pasien memperlihatkan dan dorong istri/keluarga
memberikan pujian) Baiklah, sekarang
saya dan istri bapak ke ruang perawat dulu” (Saudara dan keluarga meninggalkan
pasien untuk melakukan terminasi dengan keluarga
TERMINASI:
“Bagaimana
perasaan Ibu setelah mempraktekkan cara
memutus halusinasi langsung dihadapan Bapak?”
”Dingat-ingat pelajaran kita hari ini ya Bu. ibu
dapat melakukan cara itu bila Bapak mengalami halusinas”.
“bagaimana
kalau kita bertemu dua hari lagi untuk membicarakan tentang jadwal kegiatan
harian Bapak. Jam berapa Ibu bisa datang?Tempatnya di sini ya. Sampai jumpa.”
SP
3 Keluarga : Menjelaskan perawatan lanjutan
ORIENTASI
“Selamat pagi Bu, sesuai dengan janji kita
kemarin dan sekarang ketemu untuk membicarakan jadual bapak selama dirumah”
“Nah sekarang kita bicarakan jadwal bapak di
rumah? Mari kita duduk di ruang tamu!”
“Berapa
lama Ibu ada waktu? Bagaimana kalau 30 menit?”
KERJA
“Ini
jadwal kegiatan bapak yang telah disusun. Jadwal ini dapat dilanjutkan. Coba
Ibu lihat mungkinkah dilakukan. Siapa yang kira-kira akan memotivasi dan
mengingatkan?” Bu jadwal yang telah dibuat tolong dilanjutkan, baik jadwal
aktivitas maupun jadwal minum obatnya”
“Hal-hal
yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh
bapak selama di rumah.Misalnya kalau bapak terus menerus mendengar suara-suara
yang mengganggu dan tidak memperlihatkan
perbaikan,
menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain.
Jika hal ini terjadi segera bawa kerumah
sakit untuk dilakukan pemeriksaan ulang dan di berikan tindakan”
TERMINASI
“Bagaimana
Ibu? Ada yang ingin ditanyakan? Coba Ibu sebutkan cara-cara merawat bapak
Bagus(jika ada yang lupa segera diingatkan oleh perawat. Ini jadwalnya. Sampai
jumpa”
Setelah Baca Silahkan Comment Disini Jangan Lupa Mampir Lagi! SOPAN KAMI SEGAN
0 komentar:
Posting Komentar